Rabu, 02 Mei 2012

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


1.        MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
a.      Pengertian
Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar.
b.      Alasan Penggunaan
Karena metode ini dapat mengefiesienkan materi ajar dan cakupan materi yang dapat disampaikan lebih luas di bandingkan dengan model- model pembelajaran yang lain
c.       Tujuan Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dikembangkan untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Dengan model ini cakupan materi ajar yang disampaikan lebih luas dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lain.
d.      Manfaat
1.      Mudah dalam pengawasan terhadap siswa yang di ajar, karena guru yang lebih terlibat dalam metode ini
2.      Dapat mengofesienkan materi yang di ajarkan sesuai dengan waktu dalm satu periode
3.      Proses pembelajaran didominasi oleh keaktifan guru.
4.      Suasana kelas ditentukan oleh guru sebagai perancang kondisi.
5.      Lebih mengutamakan keluasan materi ajar daripada proses terjadinya pembelajaran.
6.      Materi ajar bersumber dari guru.
e.       Langkah-langkah penggunaan
Adapun langkah- langkah model pembelajaran langsung antara lain :
1.      Ceramah, merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada sejumlah pendengar.
2.      Praktek dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung dengan cepat yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal.
3.      Ekspositori, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit.
4.      Demonstrasi, merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah dan ekspositori, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih banyak dilibatkan.
5.      Questioner
2.      MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
a.       Pengertian
Menurut Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Pembelajaran kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar
b.      Alasan penggunaan
Untuk memudahkan siswa dalam pengertian sebuah materi, dan memudahkan guru dalam member pemahaman kepada siswa yang kurang mengerti.
c.       Tujuan
1.      Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
2.      Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan. Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.
3.      Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
d.      Manfaat
1.        Struktur tugas mengacu pada cara pengaturan pembelajaran dan jenis kegiatan siswa dalam kelas
2.        Struktur penghargaan kooperatif, yaitu penghargaan yang diberikan pada kelompok jika keberhasilan kelompok sebagai akibat keberhasilan bersama anggota kelompok.
e.       Langkah –langkah penggunaan
1.      Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran.
2.      Menyampaikan informasi.
3.      Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
4.      Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok.
5.      Evaluasi atau memberikan umpan balik.
6.      Memberikan penghargaan.

3.      MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
a.      Pengertian
Pembelajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.
b.      Alasan penggunaan
Karena dengan metode ini siswa bisa memahami materi dengan cepat melalui pemecahan masalah
c.       Tujuan
1.      Pembelajaran berdasarkan masalah dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual;
2.      metode ini membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya.
d.      Manfaat
1.      memperkenankan siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
2.      memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3.      memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam konsteks kehidupan nyata.
4.      pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari.
2.      Memfasilitasi/membimbing penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen/ percobaan.
3.      Memfasilitasi dialog siswa.
4.      Mendukung belajar siswa.

4.      MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK
a.      Pengertian
Pembelajaran investigasi kelompok merupakan suatu pembelajaran yang paling kompleks dimana akan  melibatkan siswa sejak perencanaan baik dalam menentukan topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi di dalam kelompok itu sendiri.
b.      Alasan penggunaan
Karena proses pembelajaran ini melibatkan siswa dalam beberapa kelompok sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa organisasi kelompok.
c.       Tujuan Pembelajaran
1.      pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dengan baik dalam berkomunikasi.
2.      pembelajaran ini dapat meningkatkan keterampilan proses kelompok (group procces skills).
d.      Manfaat
1.      memperkenankan siswa untuk bekerja dalam kelompoknya
2.      memperkenankan siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3.      memperkenankan siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting dalam konsteks kehidupan nyata.
4.      pembelajaran yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran bermakna.
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Mengajukan masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah kehidupan nyata sehari-hari.
2.      Memfasilitasi/membimbing penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen/ percobaan.
3.      Memfasilitasi dialog siswa.
4.      Mendukung belajar siswa.

5.      METODE DEBAT
a.      Pengertian
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang.
b.      Alasan Penggunaan
Karena metode ini dapat meningkatkan kemampuan akademik siswa, siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas
c.       Tujuan
Untuk  membantu dan mendukung siswa ketika belajar materi dan bekerja saling tergantung dalam menyelesaikan tugas kelompok.
d.      Manfaat
1.      Dapat meningkatkan pemahaman siswa melalu debat
2.      Meningkatkan kreatif siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
3.      Memudahkan guru dalam memberikan pemahan kepada siswa
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
2.      Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang.
3.      Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.
4.      Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
5.      Guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
6.      METODE PICTURE AND PICTURE
a.      Pengertian
Suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
b.      Alasan penggunaan
Karena dengan media visual atau gambar siswa dapat lebih mudah dalam memahami suatu materi yang  bersifat abstrak
c.       Tujuan
Agar siswa dapat termotivasi dalam belajar, terutama pelajaran yang memerlukan pemahan yang bersifat abstrak
d.      Manfaat
Siswa dapat dengan mudah menyerap materi dengan melihat dan memasangkan gambar yang di pake dalam metode pembelajaran
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.      Guru menyajikan materi sebagai pengantar.
3.      Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4.      Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
5.      Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6.      Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

7.       METODE TEAM GAMES TOURNAMENT
a.      Pengertian
Merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
b.      Alasan penggunaan
Karena Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar
c.       Tujuan
Memudahkan siswa dalam belajar dan memahami materi karena proses pembelajarana yang santai namun bertanggung  jawab.
d.      Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diproleh dari metode pembelajaran ini yaitu
1.      Siswa dapat dengan mudah dalam pemahaman materi
2.      Siswa memiliki rasa tanggung jawab dalam menginguti pembelajaran dengan berkelompok
3.      Siswa dapat belajar dengan santai dengan pengawasan dari guru.
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Penyajian kelas
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
2.      Kelompok
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.


3.      Game Game
 terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4.      Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan seterusnya.
5.      Team recognize (penghargaan kelompok
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.

8.      METODE ROLE PLAYING
a.      Pengertian
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.
b.      Alasan penggunaan
Karena dengan metode ini pelajaran yang bersifat abstract atau sulit di gambarkan dengan benda dapat dihayalkan dalam metode pembelajaran ini
c.       Tujuan
1.      Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh
2.      siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.
d.      Manfaat
1.      Seluruh siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.
2.      Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
3.      Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
4.      Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
5.      Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Guru memberikan masalah
2.      Siswa membentuk kelompok diskusi
3.      Siswa menggabarkan dan menyampaikan kepada guru
4.      Siswa dan guru membuat kesimpulan





9.      METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
a.      Pengertian
Numbered Heads Together adalah suatu metode belajar di mana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
b.      Alasan penggunaan
Karena dengan metode ini siswa akan terpacu dan siap dalam mengikuti pelajaran yang akan diberikan berupa pertanyaan
c.       Tujuan
1.      Siswa lebih antosias dalam mengikuti pelajaran
2.      Materi yang disampaikan akan lebih mudah dikerjakan dengan metode penomeran ini.
d.      Manfaat
1.      Siswa dapat lebih memahami materi yang akan dijelaskan oleh guru yang akan dikerjakan dalam kelompok
2.      Dengan penomoran siswa menjadi waspada dalam menjawab setiap pertanyaan
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2.      Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3.      Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya.
4.      Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
5.      Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6.      Kesimpulan.

10.  METODE JIGSAW
a.      Pengertian
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya
b.      Alasan penggunaan
Karena dengan metode ini pemahaman pelajaran tertentu dapat dimudahkan dengan membentuk ahli di tiap-tiap materi yang dibentuk dari siswa
c.       Tujuan
setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
d.      Manfaat
1.      belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya;
2.      merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula.
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat orang siswa
2.      Siswa dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang
3.      Setelah itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada temannya.
4.      Ahli dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru.
5.      Dengan demikian, setiap siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.

11.   MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
a.      Pengertian
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
b.      Alasan penggunaan
Karena dalam pemahaman siswa dalam satu kelas heterogen artinya siswa yang mampu menyerap pelajaran berbeda satu sama lain
c.       Tujuan
Memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan berkelompok antara siswa yang sudah mengerti dan belum mengerti
d.      Manfaat
1.      Menciptakan interaksi belajar antara siswa
2.      Siswa jadi aktif dalam diskusi antara teman kelompoknya
3.      Mencegah kesenjangan antara siswa yang belum mengerti dan mengerti
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll.).
2.      Guru menyajikan pelajaran.
3.      Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.      Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu.
5.      Memberi evaluasi.
6.      Penutup.

12.   MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES
a.      Pengertian
Examples Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
b.      Alasan penggunaan
Untuk mempermudah pemahan KD dengan bantuan contoh-contoh alat peraga gambar dll.
c.       Tujuan
1.      Siswa dapat dengan mudah memahami KD yang di berikan oleh guru
2.      Siswa dapat dengan mudah melihat dari study kasus atau dari gambar yang di berikan oleh guru

d.      Manfaat
1.      Memudahkan pemahaman KD oleh para siswa
2.      Guru dapat dengan mudah dalam penyampaian materi menggunakan media gamba
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.      Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan lewat OHP.
3.      Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/ menganalisis gambar.
4.      Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.      Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.      Mulai dari komentar / hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.      Kesimpulan.
8.       
13.  METODE KARYA WISATA
a.      Pengertian
Metode Karya wisata adalah metode pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari materi pelajaran dengan cara mengunjungi secara langsung tempat dimana materi pelajaran itu berada
b.      Alasan penggunaan
Karena dengan melihat langsung obyek yang dibahas dalam pembelajaran dapat member pemahaman yang baik dalam penyampain materi terhadap siswa
c.       Tujuan
Agar siswa lebih paham dalam penyampain materi dengan mengajak langsung ke tempat-tempat yang di jadikan sumber belajar dalam materi
d.      Manfaat
1.      Member penyegaran dalam pembelajaran
2.      Member pengetahuan lewat rekreasi terhadap siswa
3.      Sambil rekreasi guru dapat member pemahaman atas apa yang ditemukan disekolah
e.       Langkah-langkah penggunaan
1. Guru menetukan tempat rekreasi untuk bahan pembelajaran
2. Siswa di ajak mengunjungi tempat-tempat wisata yang dituju
3. Siswa mencatat hasil temuannya di tempat wisata
4. Laporan hasil karya wisata kepad guru 

14.  METODE PEMECAHAN MASALAH
a.      Pengertian
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
b.      Alassan penggunaan
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
c.       Tujuan
Agar siswa dapat memecahkan masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok
d.      Manfaat
1.      Siswa menjadi mandiri
2.      Siswa menjadi percaya diri dalam menghadapi masalah yang mereka alami
3.      Masalah akan cepat diselesaikan secara berkelompok atau perorangan
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2.      Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3.      Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.      Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5.      Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

15.  COOPERATIVE SCRIPT
a.      Pengertian
Skrip kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari
b.      Alasan penggunaan
Pemahaman individu siswa berbeda-beda sehingga perlu di berikan pendaping sehingga dapat berkonsultasi dan memahami pelajaran
c.       Tujuan
1.      Agar Siswa dapat mengerti materi yang di berikan oleh guru dengan mudah
2.      Meningkatkan kerjasama antar siswa
3.      Menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam kelompok
d.      Manfaat
1.      Memudahkan siswa dalam belajar karena ada patner yang di ajak kosultasi
2.      Memudahkan guru dalam memberikan pemahaman terhadap siswa
e.       Langkah-langkah penggunaan
1.      Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2.      Guru membagikan wacana / materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3.      Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4.      Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5.      Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan seperti di atas.
6.      Kesimpulan guru.
Penutup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar