1.
MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG
a. Pengertian
Model pembelajaran langsung merupakan
model pembelajaran yang lebih berpusat pada guru dan lebih mengutamakan
strategi pembelajaran efektif guna memperluas informasi materi ajar.
b.
Alasan
Penggunaan
Karena metode ini dapat mengefiesienkan
materi ajar dan cakupan materi yang dapat disampaikan lebih luas di bandingkan
dengan model- model pembelajaran yang lain
c.
Tujuan Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung dikembangkan
untuk mengefisienkan materi ajar agar sesuai dengan waktu yang diberikan dalam
suatu periode tertentu. Dengan model ini cakupan materi ajar yang disampaikan
lebih luas dibandingkan dengan model-model pembelajaran yang lain.
d.
Manfaat
1.
Mudah dalam pengawasan terhadap siswa
yang di ajar, karena guru yang lebih terlibat dalam metode ini
2.
Dapat mengofesienkan materi yang di
ajarkan sesuai dengan waktu dalm satu periode
3.
Proses pembelajaran didominasi oleh
keaktifan guru.
4.
Suasana kelas ditentukan oleh guru
sebagai perancang kondisi.
5.
Lebih mengutamakan keluasan materi ajar
daripada proses terjadinya pembelajaran.
6.
Materi ajar bersumber dari guru.
e. Langkah-langkah
penggunaan
Adapun langkah- langkah model pembelajaran
langsung antara lain :
1. Ceramah,
merupakan suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seorang kepada
sejumlah pendengar.
2. Praktek
dan latihan, merupakan suatu teknik untuk membantu siswa agar dapat menghitung
dengan cepat yaitu dengan banyak latihan dan mengerjakan soal.
3. Ekspositori,
merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah, hanya
saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit.
4. Demonstrasi,
merupakan suatu cara penyampaian informasi yang mirip dengan ceramah dan
ekspositori, hanya saja frekuensi pembicara/guru lebih sedikit dan siswa lebih
banyak dilibatkan.
5. Questioner
2.
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
a.
Pengertian
Menurut
Slavin (1997), pembelajaran kooperatif, merupakan model pembelajaran dengan
siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki kemampuan heterogen. Pembelajaran
kooperatif atau cooperative learning mengacu pada model pengajaran, siswa
bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar
b. Alasan penggunaan
Untuk
memudahkan siswa dalam pengertian sebuah materi, dan memudahkan guru dalam
member pemahaman kepada siswa yang kurang mengerti.
c.
Tujuan
1.
Meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam
membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
2.
Penerimaan yang luas terhadap orang yang
berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan.
Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.
3.
Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama
dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang
dewasa masih kurang dalam keterampilan sosial.
d.
Manfaat
1.
Struktur tugas mengacu pada cara
pengaturan pembelajaran dan jenis kegiatan siswa dalam kelas
2.
Struktur penghargaan kooperatif, yaitu
penghargaan yang diberikan pada kelompok jika keberhasilan kelompok sebagai
akibat keberhasilan bersama anggota kelompok.
e.
Langkah –langkah penggunaan
1.
Menyampaikan tujuan pembelajaran dan
perlengkapan pembelajaran.
2.
Menyampaikan informasi.
3.
Mengorganisasikan siswa ke dalam
kelompok-kelompok belajar.
4.
Membantu siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok.
5.
Evaluasi atau memberikan umpan balik.
6.
Memberikan penghargaan.
3.
MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN
MASALAH
a. Pengertian
Pembelajaran
berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses
berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses
informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka
sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya.
b.
Alasan
penggunaan
Karena
dengan metode ini siswa bisa memahami materi dengan cepat melalui pemecahan
masalah
c. Tujuan
1.
Pembelajaran berdasarkan masalah
dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan
masalah, dan keterampilan intelektual;
2.
metode ini membantu para siswa
merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran
tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya.
d. Manfaat
1. memperkenankan
siswa untuk bekerja mandiri dalam mengkonstruk pembelajarannya.
2. memperkenankan
siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3. memperkenankan
siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting
dalam konsteks kehidupan nyata.
4. pembelajaran
yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran
bermakna.
e. Langkah-langkah
penggunaan
1. Mengajukan
masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah
kehidupan nyata sehari-hari.
2. Memfasilitasi/membimbing
penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen/
percobaan.
3. Memfasilitasi
dialog siswa.
4. Mendukung
belajar siswa.
4.
MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI
KELOMPOK
a. Pengertian
Pembelajaran
investigasi kelompok merupakan suatu pembelajaran yang paling kompleks dimana
akan melibatkan siswa sejak perencanaan
baik dalam menentukan topic maupun cara untuk mempelajarinya melalui
investigasi di dalam kelompok itu sendiri.
b.
Alasan
penggunaan
Karena proses pembelajaran ini
melibatkan siswa dalam beberapa kelompok sehingga dapat meningkatkan kemampuan
siswa organisasi kelompok.
c. Tujuan
Pembelajaran
1. pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan
siswa dengan baik dalam berkomunikasi.
2. pembelajaran ini dapat meningkatkan
keterampilan proses kelompok (group
procces skills).
d. Manfaat
1. memperkenankan
siswa untuk bekerja dalam kelompoknya
2. memperkenankan
siswa melakukan percobaan guna mendapatkan kesimpulan yang benar dan nyata.
3. memperkenankan
siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan memecahkan masalah yang penting
dalam konsteks kehidupan nyata.
4. pembelajaran
yang mengikuti metodologi sains dan memberi kesempatan untuk pembelajaran
bermakna.
e. Langkah-langkah
penggunaan
1. Mengajukan
masalah atau mengorientasikan siswa kepada masalah autentik, yaitu masalah
kehidupan nyata sehari-hari.
2.
Memfasilitasi/membimbing
penyelidikan misalnya melakukan pengamatan atau melakukan eksperimen/
percobaan.
3.
Memfasilitasi dialog siswa.
4.
Mendukung belajar siswa.
5.
METODE DEBAT
a. Pengertian
Metode debat merupakan salah
satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan
akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat
orang.
b.
Alasan Penggunaan
Karena metode ini dapat
meningkatkan kemampuan akademik siswa, siswa saling membantu dan mendukung
ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen)
untuk menyelesaikan tugas
c.
Tujuan
Untuk membantu dan mendukung siswa ketika belajar
materi dan bekerja saling tergantung dalam menyelesaikan tugas kelompok.
d. Manfaat
1. Dapat meningkatkan pemahaman siswa melalu debat
2. Meningkatkan kreatif siswa dalam bertanya dan
menjawab pertanyaan
3. Memudahkan guru dalam memberikan pemahan kepada
siswa
e. Langkah-langkah
penggunaan
1.
Materi
ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra.
2.
Siswa
dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang.
3.
Di dalam
kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam
posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan.
4.
Laporan
masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan
kepada guru.
5. Guru
dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua
posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur
debat.
6. METODE PICTURE AND PICTURE
a. Pengertian
Suatu
metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi
urutan logis.
b. Alasan penggunaan
Karena dengan media visual atau gambar siswa dapat
lebih mudah dalam memahami suatu materi yang
bersifat abstrak
c. Tujuan
Agar
siswa dapat termotivasi dalam belajar, terutama pelajaran yang memerlukan
pemahan yang bersifat abstrak
d. Manfaat
Siswa
dapat dengan mudah menyerap materi dengan melihat dan memasangkan gambar yang
di pake dalam metode pembelajaran
e. Langkah-langkah penggunaan
1.
Guru menyampaikan kompetensi
yang ingin dicapai.
2.
Guru menyajikan materi
sebagai pengantar.
3.
Guru menunjukkan / memperlihatkan
gambar-gambar yang berkaitan dengan materi.
4.
Guru menunjuk / memanggil
siswa secara bergantian memasang / mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis.
5.
Guru menanyakan alasan /
dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
6.
Dari alasan / urutan gambar
tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang
ingin dicapai.
7.
METODE TEAM
GAMES TOURNAMENT
a.
Pengertian
Merupakan
salah satu tipe atau model pembelajaran yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement.
b.
Alasan penggunaan
Karena Aktivitas
belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran model TGT
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung
jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar
c.
Tujuan
Memudahkan
siswa dalam belajar dan memahami materi karena proses pembelajarana yang santai
namun bertanggung jawab.
d.
Manfaat
Adapun
manfaat yang dapat diproleh dari metode pembelajaran ini yaitu
1.
Siswa dapat dengan mudah
dalam pemahaman materi
2.
Siswa memiliki rasa tanggung
jawab dalam menginguti pembelajaran dengan berkelompok
3.
Siswa dapat belajar dengan
santai dengan pengawasan dari guru.
e.
Langkah-langkah
penggunaan
1.
Penyajian kelas
Pada
awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya
dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin
guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih
baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan
menentukan skor kelompok.
2.
Kelompok
Kelompok
biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat
dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok
adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus
untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada
saat game.
3.
Game Game
terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan
belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana
bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang
sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat
skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan siswa untuk turnamen mingguan.
4.
Turnamen
Biasanya
turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan
presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja. Turnamen pertama
guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen. Tiga siswa tertinggi
prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga siswa selanjutnya pada meja II dan
seterusnya.
5.
Team recognize (penghargaan kelompok
Guru
kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat
sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang
ditentukan. Team mendapat julukan “Super
Team” jika rata-rata skor 45 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 40-45 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 30-40.
8.
METODE ROLE PLAYING
a. Pengertian
Metode Role Playing adalah suatu cara
penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa.
b. Alasan penggunaan
Karena dengan metode ini
pelajaran yang bersifat abstract atau sulit di gambarkan dengan benda dapat
dihayalkan dalam metode pembelajaran ini
c. Tujuan
1.
Siswa bebas mengambil
keputusan dan berekspresi secara utuh
2.
siswa mempunyai kesempatan untuk memajukan
kemampuannya dalam bekerja sama.
d. Manfaat
1.
Seluruh siswa mempunyai
kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama.
2.
Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi
secara utuh.
3.
Permainan merupakan penemuan yang mudah dan
dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
4.
Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa
melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
5.
Permainan merupakan pengalaman belajar yang
menyenangkan bagi anak.
e. Langkah-langkah penggunaan
1.
Guru
memberikan masalah
2.
Siswa
membentuk kelompok diskusi
3.
Siswa
menggabarkan dan menyampaikan kepada guru
4.
Siswa
dan guru membuat kesimpulan
9.
METODE NUMBERED HEADS TOGETHER
a. Pengertian
Numbered Heads Together adalah
suatu metode belajar di mana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu
kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
b. Alasan penggunaan
Karena dengan metode ini
siswa akan terpacu dan siap dalam mengikuti pelajaran yang akan diberikan
berupa pertanyaan
c. Tujuan
1.
Siswa
lebih antosias dalam mengikuti pelajaran
2.
Materi
yang disampaikan akan lebih mudah dikerjakan dengan metode penomeran ini.
d. Manfaat
1.
Siswa
dapat lebih memahami materi yang akan dijelaskan oleh guru yang akan dikerjakan
dalam kelompok
2.
Dengan
penomoran siswa menjadi waspada dalam menjawab setiap pertanyaan
e. Langkah-langkah penggunaan
1. Siswa
dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.
2. Guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakannya.
4. Guru
memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil
kerja sama mereka.
5. Tanggapan
dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain.
6.
Kesimpulan.
10. METODE
JIGSAW
a. Pengertian
Pada dasarnya, dalam model ini guru membagi
satuan informasi yang besar menjadi komponen-komponen lebih kecil. Selanjutnya
guru membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat
orang siswa sehingga setiap anggota bertanggungjawab terhadap penguasaan setiap
komponen/subtopik yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya
b. Alasan
penggunaan
Karena dengan metode ini pemahaman pelajaran
tertentu dapat dimudahkan dengan membentuk ahli di tiap-tiap materi yang
dibentuk dari siswa
c. Tujuan
setiap siswa dalam kelompok harus menguasai
topik secara keseluruhan.
d. Manfaat
1.
belajar dan menjadi ahli
dalam subtopik bagiannya;
2. merencanakan
bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula.
e. Langkah-langkah
penggunaan
1. Guru
membagi siswa ke dalam kelompok belajar kooperatif yang terdiri dari empat
orang siswa
2. Siswa
dari masing-masing kelompok yang bertanggungjawab terhadap subtopik yang sama
membentuk kelompok lagi yang terdiri dari yang terdiri dari dua atau tiga orang
3. Setelah
itu siswa tersebut kembali lagi ke kelompok masing-masing sebagai “ahli” dalam
subtopiknya dan mengajarkan informasi penting dalam subtopik tersebut kepada
temannya.
4. Ahli
dalam subtopik lainnya juga bertindak serupa. Sehingga seluruh siswa
bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya terhadap seluruh materi yang
ditugaskan oleh guru.
5.
Dengan demikian, setiap siswa
dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
11. MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS
a. Pengertian
Siswa dikelompokkan secara heterogen kemudian
siswa yang pandai menjelaskan anggota lain sampai mengerti.
b. Alasan
penggunaan
Karena dalam pemahaman siswa dalam satu kelas
heterogen artinya siswa yang mampu menyerap pelajaran berbeda satu sama lain
c. Tujuan
Memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran
dengan berkelompok antara siswa yang sudah mengerti dan belum mengerti
d. Manfaat
1.
Menciptakan interaksi belajar antara siswa
2.
Siswa jadi aktif dalam diskusi antara teman
kelompoknya
3.
Mencegah kesenjangan antara siswa yang belum
mengerti dan mengerti
e. Langkah-langkah
penggunaan
1.
Membentuk kelompok yang
anggotanya 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin,
suku, dll.).
2.
Guru menyajikan pelajaran.
3.
Guru memberi tugas kepada
kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan
kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
4.
Guru memberi kuis /
pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling
membantu.
5.
Memberi evaluasi.
6.
Penutup.
12. MODEL EXAMPLES
NON EXAMPLES
a. Pengertian
Examples
Non Examples adalah metode belajar yang menggunakan
contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus / gambar yang relevan dengan KD.
b. Alasan
penggunaan
Untuk mempermudah pemahan KD dengan bantuan
contoh-contoh alat peraga gambar dll.
c. Tujuan
1. Siswa dapat dengan mudah memahami KD yang di berikan oleh guru
2. Siswa dapat dengan mudah melihat dari study kasus atau dari gambar yang
di berikan oleh guru
d. Manfaat
1.
Memudahkan pemahaman KD oleh para siswa
2.
Guru dapat dengan mudah dalam penyampaian materi
menggunakan media gamba
e. Langkah-langkah
penggunaan
1.
Guru mempersiapkan
gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
2.
Guru menempelkan gambar di
papan atau ditayangkan lewat OHP.
3.
Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan/ menganalisis gambar.
4.
Melalui diskusi kelompok 2-3
orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut dicatat pada kertas.
5.
Tiap kelompok diberi
kesempatan membacakan hasil diskusinya.
6.
Mulai dari komentar / hasil
diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
7.
Kesimpulan.
8.
13. METODE KARYA WISATA
a. Pengertian
Metode Karya wisata adalah metode
pembelajaran yang dilakukan untuk mempelajari materi pelajaran dengan cara
mengunjungi secara langsung tempat dimana materi pelajaran itu berada
b. Alasan penggunaan
Karena dengan melihat
langsung obyek yang dibahas dalam pembelajaran dapat member pemahaman yang baik
dalam penyampain materi terhadap siswa
c. Tujuan
Agar siswa lebih paham dalam
penyampain materi dengan mengajak langsung ke tempat-tempat yang di jadikan
sumber belajar dalam materi
d. Manfaat
1.
Member
penyegaran dalam pembelajaran
2.
Member
pengetahuan lewat rekreasi terhadap siswa
3.
Sambil
rekreasi guru dapat member pemahaman atas apa yang ditemukan disekolah
e.
Langkah-langkah penggunaan
1. Guru menetukan tempat rekreasi untuk bahan pembelajaran
1. Guru menetukan tempat rekreasi untuk bahan pembelajaran
2. Siswa
di ajak mengunjungi tempat-tempat wisata yang dituju
3. Siswa
mencatat hasil temuannya di tempat wisata
4.
Laporan hasil karya wisata kepad guru
14.
METODE PEMECAHAN MASALAH
a.
Pengertian
Metode
pemecahan masalah (problem solving)
adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa
menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun
masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
b.
Alassan penggunaan
Orientasi
pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemecahan masalah.
c.
Tujuan
Agar siswa dapat memecahkan masalah pribadi atau
perorangan maupun masalah kelompok
d.
Manfaat
1. Siswa menjadi mandiri
2. Siswa menjadi percaya diri dalam menghadapi masalah
yang mereka alami
3. Masalah akan cepat diselesaikan secara berkelompok
atau perorangan
e.
Langkah-langkah penggunaan
1. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan.
Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru
membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan
data, hipotesis, pemecahan masalah.
4.
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas
dengan temannya.
5. Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
15.
COOPERATIVE SCRIPT
a.
Pengertian
Skrip
kooperatif adalah metode belajar dimana siswa bekerja berpasangan dan secara
lisan mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari
b.
Alasan penggunaan
Pemahaman
individu siswa berbeda-beda sehingga perlu di berikan pendaping sehingga dapat
berkonsultasi dan memahami pelajaran
c.
Tujuan
1.
Agar Siswa dapat mengerti
materi yang di berikan oleh guru dengan mudah
2.
Meningkatkan kerjasama antar
siswa
3.
Menumbuhkan rasa tanggung
jawab dalam kelompok
d.
Manfaat
1.
Memudahkan siswa dalam
belajar karena ada patner yang di ajak kosultasi
2.
Memudahkan guru dalam
memberikan pemahaman terhadap siswa
e.
Langkah-langkah penggunaan
1.
Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2.
Guru membagikan wacana /
materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan.
3.
Guru dan siswa menetapkan
siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai
pendengar.
4.
Pembicara membacakan
ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam
ringkasannya. Sementara pendengar menyimak / mengoreksi / menunjukkan ide-ide
pokok yang kurang lengkap dan membantu mengingat / menghapal ide-ide pokok
dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5.
Bertukar peran, semula
sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya, serta lakukan
seperti di atas.
6.
Kesimpulan guru.
Penutup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar