Kamis, 29 Desember 2011

FUZZY INFERENCE SYSTEM


METODE TSUKAMOTO
Pada metode ini, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.
Contoh studi kasus.
Suatu perusahaan makanan kaleng akan memproduksi makanan jenis ABC. Data 1 bulan terakhir, permintaan terbesar mencapai 5000 kemasan/hari, dan permintaan terkecil mencapai 1000 kemasan/hari. Persediaan barang di gudang terbanyak mencapai 600 kemasan/hari, dan terkecil pernah mencapai 100 kemasan/hari. Dengan segala keterbatasannya, sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 7000 kemasan/hari, untuk efisiensi mesin dan SDM tiap hari diharapkan perusahaan memproduksi paling tidak 2000 kemasan.
Berapa kemasan makanan jenis ABC yang harus diproduksi, jika jumlah permintaan sebanyak 4000 kemasan, dan persediaan di gudang masih 300 kemasan, apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 4 aturan sebagai berikut.
[R1] IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAK
            THEN Produksi barang BERKURANG;
[R2] IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT
            THEN Produksi barang BERKURANG;
[R3] IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAK
            THEN Produksi barang BERTAMBAH;
[R4] IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKIT
            THEN Produksi barang BERTAMBAH;


Tidak ada komentar:

Posting Komentar