Kamis, 26 April 2012

TUGAS/BELAJAR PEMBELAJARAN/MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU


BAB II
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU
II.1. Pengertian
            Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
            Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.

II.2. Kedudukan Manusia sebagai Mahluk Individu
    II.2.1.  Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
          Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai person atau perseorangan atau sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara sempurna oleh Tuhan Yang Maha Esa. Disebutkan dalam Kitab Suci Al Quran bahwa Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya “.
Jika kita amati secara seksama benda-benda atau makhluk ciptaan Tuhan yang ada di sekitar kita, mereka memiliki unsur yang melekat padanya, yaitu unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi.
1).   Makhluk Tuhan yang hanya memiliki satu unsur, yaitu benda atau materi saja. Misalnya, batu, kayu, dan meja.
2).   Makhluk Tuhan yang memiliki dua unsur, yaitu benda dan hidup. Misalnya, tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.
3).   Makhluk Tuhan yang memiliki tiga unsur, yaitu benda, hidup, dan naluri/ instink. Misalnya, binatang, temak, kambing, kerbau, sapi, dan ayarn.
4).   Makhluk Tuhan yang memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, naluri/instink, dan akal budi. Misalnya, manusia merupakan makhluk yang memiliki keunggulan dibanding dengan makhluk yang lain karena manusia memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, instink, dan naluri.

    II.2.2. Hakikat manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.
1) Kodrat manusia
Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau bakat­bakat alami yang melekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain sesuai dengan sifat-sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami yang melekat padanya.
2. Harkat manusia
            Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3. Martabat manusia
          Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah kedudukan manusia yang terhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berakal budi sehingga manusia mendapat tempat yang tinggi dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan martabatnya, kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebth terhormat dibandingican dengan makhluk­ lainnya
3. Hak  asasi manusia
                        Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimihiki oleh setiap manusia sebagai anugerah dan Tuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan hak kebebasan atau kemerdekaan.
5. Kewaiban  manusia
                        Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia. Kewajiban manusia adalah keharusan untuk melakukan sesuatu sebagai konsekwensi manusia sebagai makhluk individu yang mempunyai hak-­hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia berkedudukan sama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan kewajiban hidupnya sehari-hari.

       II.3.  Karakteristik Manusia Sebagai Mahluk Individu
Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda atau menjadi dirinya sendiri, sekalipun sanak kembar. Itulah uniknya manusia. Karena dengan adanya individulitas itu setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan yang berbeda.  Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri merupakan ciri yang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap insan.
Menurut Oxendine dalam (Tim Dosen TEP, 2005) bahwa perbedaan individualitas setiap insan nampak secara khusus pada aspek sebagai berikut
1.    Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, kemampuan bertindak.
2.    Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku.
3.    Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
4.    Perbedaan kecakapan atau kepandaian

II.4. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu
Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di antara realita, self-respect, self-narcisme, egoisme, martabat kepribadian, perbedaan dan persamaan dengan pribadi lain, khususnya kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadi dasar bagi self-realisation.
Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan merupakan tindakan instingtif belaka. Manusia yang biasa dikenal dengan Homo sapiens memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa. Upaya pendidikan dalam menjadikan manusia semakin berkembang. Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal.
Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
II.5. Kepribadian
II.5.1. Defenisi
Banyak para ahli yang memberikan perhatian dan mencurahkan penelitiannya untuk mendeskripsikan penelitiannya mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut juga pada pola tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya.
Pola-pola tingkah laku bagi semua individu yang tergolong dalam satu ras pun tidak ada yang seragam. Sebab tingkah laku Manusia tidak hanya ditentukan oleh system organic biologinya saja, melainkan juga akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkah laku Manusia sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia.
Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang lebih mendalam adalah “susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau tindakan seorang individu”.
II.5.2. Unsur-unsur Kepribadian
Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1.    Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa orang yang sadar. Dalam alam sekitar manusia terdapat berbagai hal yang diterimanya melalui panca inderanya yang masuk kedalam berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalam otak tersebutlah semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu kealam sekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh proses akal manusia yang sadar”.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian-bagian. Penggambaran yang terfokus secara lebih intensif yang terjadi karena pemustan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi biasanya disebut dengan “Pengamatan”.
Penggambaran tentang lingkungan dengan fokus pada bagian-bagian yang paling menarik perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang menghubungkannya dengan berbagai penggambaran lain yang sejenisnya yang sebelumnya pernah diterima dan diproyeksikan oleh akalnya, dan kemudian muncul kembali sebagai kenangan.
Dan penggambaran yang baru dengan pengertian baru dalam istilah psikologi disebut “Apersepsi”.
Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu penggambaran dengan bagian-bagian dari berbagai penggambaran lain yang sejenis secara konsisten berdasarkan asas-asas tertentu. Dengan proses kemampuan untuk membentuk suatu penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak mirip dengan salah satu dari sekian macam bahan konkret dari penggambaran yang baru.
Dengan demikian manusia dapat membuat suatu penggambaran tentang tempat-tempat tertentu di muka bumi, padahal ia belum pernah melihat atau mempersepsikan tempat-tempat tersebut. Penggambaran abstrak tadi dalam ilmu-ilmu sosial disebut dengan “Konsep”.
Cara pengamatan yang menyebabkan bahwa penggambaran tentang lingkungan mungkin ada yang ditambah-tambah atau dibesar-besarkan, tetapi ada pula yang dikurangi atau diperkecil pada bagian-bagian tertentu. Dan ada pula yang digabung dengan penggambaran-pengambaran lain sehingga menjadi penggambaran yang baru sama sekali, yang sebenarnya tidak nyata.
Dan penggambaran baru yang seringkali tidak realistic dalam Psikologi disebut dengan “Fantasi”.
Seluruh penggambaran, apersepsi, pengamatan, konsep, dan fantasi merupakan unsur-unsur pengetahuan yang secara sadar dimiliki seorang Individu.
2.    Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga mengandung berbagai macam perasaan. Sebaliknya, dapat juga digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang buruk atau mendengar suara yang tidak menyenangkan. Persepsi-persepsi seperti itu dapat menimbulkan dalam kesadaranya perasaan negatif.
“Perasaan”, disamping segala macam pengetahuan agaknya juga mengisi alam kesadaran manusia setiap saat dalam hidupnya. “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang karena pengetahuannya dinilai sebagai keadan yang positif atau negative.
3.    Dorongan Naluri
Kesadaran manusia mengandung berbagi perasaan berbagi perasaan lain yang tidak ditimbulkan karena diperanguhi oleh pengeathuannya, tetapi karena memang sudah terkandung di dalam organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan yang sudah merupakan naluri disebut “Dorongan”.

II.5.3. Tujuh Macam Dorongan naluri
Ada perbedaan paham mengenai jenis dan jumlah dorongan naluri yang terkandung dalam naluri manusia yaitu ;
1.    Dorongan untuk mempertahankan hidup. Dorongan ini memang merupakan suatu kekutan biologis yang ada pada setiap makhluk di dunia untuk dapat bertahan hidup.
2.    Dorongan seks. Dorongan ini telah banyak menarik perhatian para ahli antropolagi, dan mengenai hal ini telah dikembangkan berbagai teori. Dorongan biologis yang mendorong manusia untuk membentuk keturunan bagi kelanjutan keberadaanya di dunia ini muncul pada setiap individu yang normal yang tidak dipengaruhi oleh pengetahuan apapun.
3.    Dorongan untuk berupaya mencari makan. Dorongan ini tidak perlu dipelajari, dan sejak baru dilahirkan pun manusia telah menampakannya dengan mencari puting susu ibunya atau botol susunya tanpa perlu dipelajari.
4.    Dorongan untuk bergaul atau berinteraksi dengan sesame manusia, yang memang merupakan landasan biologi dari kehidupan masyarakat manusia sebagai kolektif.
5.    Dorongan untuk meniru tingkah laku sesamanya. Dorongan ini merupakan asal-mula dari adanya beragam kebudayaan manusia, yang menyebabkan bahwa manusia mengembangkan adat. Adat, sebaliknya, memaksa perbuatan yang seragam (conform) dengan manusia-manusia di sekelilingnya.
6.    Dorongan untuk berbakti. Dorongan ini mungkin ada karena manusia adalah makhluk kolektif. Agar manusia dapat hidup secara bersama manusia lain diperlukan suatu landasan biologi untuk mengembangkan Altruisme, Simpati, Cinta, dan sebagainya. Dorongan itu kemudian lebih lanjut membentuk kekuatan-kekuatan yang oleh perasaanya dianggap berada di luar akalnya sehingga timbul religi.
7.    Dorongan untuk keindahan. Dorongan ini seringkali saudah tampak dimiliki bayi, yang sudah mulai tertarik pada bentuk-bentuk, warna-warni, dan suara-suara, irama, dan gerak-gerak, dan merupakan dasar dari unsur kesenian.





























Perulangan PASCAL


Perulangan

Pengulangan (loop) merupakan bentuk yang sering ditemui di dalam suatu program aplikasi. Di dalam bahasa Pascal, dikenal tiga macam perulangan, yaitu dengan menggunakan pernyataan For, While-Do,  dan Repeat…Until.

1.1              Struktur Perulangan For
Perulangan dengan pernyataan For  digunakan untuk mengulang pernyataan atau satu blok pernyataan berulang kali sejumlah yang ditentukan. Perulangan dengan pernyataan For dapat berbentuk perulangan positif, perulangan negatif dan perulangan tersarang.
1.      Perulangan positif.
Perulangan positif adalah perulangan dengan penghitung dari kecil ke besar atau pertambahan positif. Perulangan positif dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataan For-To-Do, dengan bentuk umum:

For variabel-kontrol:=nilai awal To nilai akhir Do pernyataan

Variabel kontrol, nilai awal, nilai akhir harus betipe integer

Contoh
Var
   I:Integer;
Begin
   For I:= 1 to 5 Do Writeln(‘Pascal’);
End.

Bila program dijalankan akan menghasilkan:
Pascal
Pascal
Pascal
Pascal
Pascal

Penjelasan:
Pernyataan Writeln(‘Pascal’) akan diulang sebanyak 5 kali, yaitu dengan penghitung dari nilai awal 1 sampai dengan nilai akhir 5.

Apabila pernyataan diulang lebih dari satu pernyataan maka seteleh DO harus memakai Begin kemudian beberapa pernyataan yang akan diulang dan diakhiri dengan End;.

Contoh
Var
   I:Integer;
Begin
   For I:= 1 to 2 Do
Begin
     Write(‘Pascal’);
     Writeln(‘Turbo’);
   End;
End.

Bila program dijalankan akan menghasilkan:

PascalTurbo
PascalTurbo

2.      Perulangan negatif
Perulangan negatif adalah perulangan dengan penghitung dari besar ke kecil atau pertambahan negatif. Perulangan negatif dapat dibentuk dengan menggunakan pernyataan For-DownTo-Do, dengan bentuk umum:

For variabel-kontrol:=nilai awal DownTo nilai akhir Do penyataan

Contoh
Var
   I:integer;
Begin
   For I:=5 downto 1 do
   Begin
        Writeln(I);
   End;
End.
Bila program dijalankan maka akan menghasilkan:

5
4
3
2
1

3.      Perulangan tersarang
Perulangan tersarang adalah perulangan yang berbeda di dalam perulangan yang lainnya. Perulangan yang lebih dalam akan diproses terlebih dahulu sampai habis, kemudian perulangan yang lebih luar baru akan akan bertambah, mengerjakan perulangan yang lebh dalam lagi mulai dari nilai awalnya dan seterusnya.

Contoh
Var
   I,J:Integer;
Begin
   For I:=1 to 5 Do
   Begin
        For j:=1 to 3 Do
        Begin
             Write(I:8,J:3);
        End;
        Writeln;
   End;
End.

Bila program dijakankan akan menghasilkan:

1 1     1 2        1 3
2 1     2 2        2 3
3 1     3 2        3 3
4 1     4 2        4 3
5 1     5 2        5 3

Perulangan tersarang banyak digunakan dalam aplikasi matrik dengan menggunakan variabel tipe larik. (Lebih lanjut akan di bahas pada materi matrik)

1.2              Struktur Perulangan While-Do
Perulangan ini menggunakan pernyataan While—Do. Pernyataan While—Do digunakan untuk melakukan proses perulangan suatu pernyataan atau blok pernyataan terus-menerus selama kondisi ungkapan logika pada While masih bernilai logika benar.

Bentuk Umum

While kondisi ungkapan Do Pernyataan

Contoh
Var
     I:Integer;
Begin
     I:=0;
     While I<5 Do
     Begin
           Writeln(I);
           I:=I+1;
     End;
End.
Bila program dijalankan akan menghasilkan:

0
1
2
3
4

Penjelasan:
Perulangan dari while akan terus menerus dikerjakan bila kondisinya masih benar. Dalam hal ini kondisinya adalah I dan bila nilai I kurang dari 5, berarti kondisi di dalam While masih terpenuhi dan perulangan akan selesai setelah nilai I lebih besar atau sama dengan 5.

1.3              Struktur Repeat…Until
Struktur Repeat…Until  digunakan untuk mengulang pernyataan-pernyataan atau blok pernyataan sampai kondisi yang diseleksi di Until  tidak terpenuhi. Bentuk mumnya adalah:

Repeat pernyataan Until

Contoh
Var
     I:Integer
Begin
     I:=0;
     Repeat
           I:=I+1;
           Writeln(I);
     Until I=5;
End.

Bila program dijalankan akan menghasilkan:
1
2
3
4
5

@agus_spartan

Rabu, 25 April 2012

Microteacing TIK/SMP/IX/2


SKENARIO PEMBELAJARAN

Satuan Pelajaran                      : TIK
Mata Pelajaran                        : TIK
Kelas/Semester                        :  IX/2
Standar Kompetensi               : Menggunakan Internet untuk memperoleh informasi
Standar Kompetensi               : Mendemontrasikan akses internet sesuai dengan prosedur
Metode Pembelajaran             : Demonstrasi dan Eksperimen
Alokasi Waktu                        : 15 menit
_________________________________________________________________________________ 

Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (±2 menit)
Guru    : ”Selamat pagi anak-anak.”
Siswa   : ”Selamat pagi, Pak.”
Guru      : ”Senang bisa bertemu dengan kalian lagi pada pagi hari ini. Bagaimana kabar kalian? Apakah baik-baik saja?
Siswa   : “Baik…..Pak.
Guru   : “Bagus, ternyata kalian bersemangat sekali pagi ini. Apakah ada yang absen kali ini?”
Siswa     : ”Tidak ada Pak, semuanya masuk.
Guru      : ”Baik, sekarang kita mulai pembelajaran pagi ini. Namun, sebelumnya ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu.
Guru      : “Selesai! Pada pertemuan sebelumnya, bapak sudah beritahu kepada anak-anak untuk membaca buku di rumah terlebih dahulu, apakah sudah dibaca bukunya?
Siswa     : ”Sudah Pak.......”
Guru      : ”Bagus, sebelum lanjut ke materi, bapak ingin bertanya terlebih dahulu. Siapa yang sudah pernah ke warnet? Kegiatan apa saja yang kamu lakukan dasana?
Siswa     : ”Saya, Pak,
Guru      : ”Ya, silahkan kamu,
Siswa     : “Biasanya saya  maen game OL pak,
Guru      : ”Bagus Baik, Cobak yang lain kegiatan apa biasanya yang dilakukan dsna ?
Siswa     : “Saya, pak, mencari tugas, menonton video,
Guru      : ”iya betul? Untuk melakukan semua kegiatan itu kan kita gunakan internet pasti kalian sudah tidak  asing  lagi  dengan istilah tersebut, untuk hari ini kita akan belajar mengenai internet, sebelum itu bapak akan membacakan tujuan pembelajaran kita pada pagi ini :
1.      Siswa dapat menjelaskan perangkat-perangkat yang digunakan untuk akses internet.
2.      Siswa dapat menjelaskan aplikasi-aplikasi yang digunakan akses internet.
3.      Siswa dapat menjelaskan bagaimana cara melakukan koneksi dan mengakhiri dengan software browsing.

Kegiatan Inti (± 11 Menit)
Guru    : ”Sebelum Bapak lanjutkan ke materi apakah ada yang bertanya?”
Siswa       : “tidak, Pak!”
Guru        : ”okeh kalau tidak, silahkan hidupkan komputerna.
Siswa       : “Baik, Pak!”
Guru        : “Sambil menghidupkan computer, tolong perhatikan ke depan!
Siswa       : “Iya , Pak.
Guru        : “Bapak akan jelaskan sedikit pengertian tentang internet, oke sebelum itu siapa yang tahu apa itu interne?
Siswa       : “Saya, Pak.”
Guru        : “Iya, coba kamu
Siswa       : ”Menurut saya, Internet merupakan media penghubung yang jauh
Guru        : “Jawaban kamu bagus, Ada yang punya pendapat lain?
Siswa       : “Saya, untuk mencari data
Guru        : “Betul sekali, okeh pendapat kalian bapak tamping dulu
Siswa       : “Iyah, Pak!”
Guru        : Internet berasal dari kata inter artinya jauh dan koneksi artinya berhubungan
                 Jadi internet. Berhubungan jarak jauh menggunakan media tertentu misalkan PC.
Guru        : “okeh jadi kalian sudah tahu apa itu internet, nah sekarang bapak akan jelaskan apa saja perangkat-perangkat untuk akses internet
Siswa       : ”iya, pak.

Penutup (± 2 menit)
Guru       : “Nah, anak-anak, itu tadi pembahasan mengenai percobaan yang telah dilakukan. Sebelum mengakhiri pembelajaran kali ini, ada yang ditanyakan atau belum mengerti tentang cara melakukan koneksi dan mengakhirinya?
Siswa      : “Saya, Pak. Yang bisa disimpulkan adalah massa suatu zat berbanding lurus dengan volumenya, yang artinya semakin besar massa dari suatu zat maka semakin bertambah volumenya dan begitu pun sebaliknya.
Guru       : “Ada yang lain?
Siswa      : “Saya, Pak. Yang bisa saya simpulkan adalah massa jenis merupakan perbandingan antara massa dan volume dari suatu zat dimana massa jenis suatu zat bernilai konstan.
Guru       : “Bagus sekali. Harus diingat ya apa itu internet. Tidak hanya itu, harus dipahami pula bagamana cara melakukan koneksi dan mengahirinya?
Siswa      : Iya pak”
Guru       : “Bapak cukupkan sampai di sini. Bapak tugaskan untuk mencari artikel yang berisi mengenai aplikasi- aplikasi untuk akses internet. Dan Penjelasan mengenai icon-icon pada mozila firefox  Sebelum mengakhiri pembelajaran ada yang ditanyakan mengenai tugasnya
Guru    : “Okeh, Kalau tidak slamat pagi
Siswa   : “Selamat pagi, Pak!”


Kepala Sekolah,




----------------------
NIP .


Singaraja, 25 April  2012
Guru,




I Kadek Agus Darma Putra
NIM. 1115057007